Direktur Juventus, Guiseppe Marotta, membeberkan beberapa kendala tim-tim Serie A banyak yang gagal dalam memenangi Liga Champions. Pada dasarnya kondisi tersebut karena permainan di liga domestik sangat menguras energi, tak seperti liga lain yang levelnya sangat berbeda, sehingga dalam serie A ini banyak pemain yang menurun staminanya dan kualitasnya.
Memang dalam beberapa tahun terakhir sepakbola Italia mengalami penurunan koefisien di Eropa. Hal tersebut terjadi karena prestasi klub Serie A meredup di kompetisi elite Benua Biru tersebut. Catatan statistik agen judi bola terakhir prestasi yang dibuat klub asal Negeri Piza yaitu berasal dari Juventus.Bianconeri sukses menembus final Liga Champions 2014–2015, kendati takluk dari tangan Barcelona yang memiliki level kebugaran yang baik.
“Pada tahun 1990-an dan awal 2000-an, liga kami dianggap sebagai Eldorado, atau tanah yang menjanjikan. Sedangkan hari ini, hampir seperti liga transisi yang sepi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena di Italia, kompetisi domestik menguras energi tim. Anda tak mampu pergi ke Sassuolo atau Carpi dengan meremehkan mereka, karena itu akan memberi risiko kalah,” kata Marotta, mengutip.
Saat ini hasil pengamatan agen judi online “Tak bisa diprediksi memainkan peran sangat penting di Liga Champions, seperti yang ditunjukkan oleh fakta tak ada tim yang berhasil mempertahankan trofi dalam format saat ini. Untuk tahun lalu kami berlaga di final melawan Barcelona, yang merupakan tim terbaik dunia. Apa yang dapat kami capai malam itu adalah kami melawan tim top dunia dengan level kebugaran tingkat atas,” tuntas sosok berusia 59 tahun tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar